KOMPOS RUMPUT LAUT

AYO BUAT KOMPOS DARI LIMBAH RUMPUT LAUT

Oleh : Efendy Manan

Jika kita mengingat rumput  laut pasti pikiran kita tertuju pada agar-agar. Ya, bahan penganan yang satu ini memang sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Rasanya yang kenyal dan bisa dibuat beraneka warna dan rasa membuatnya sangat disuka dari anak-anak hingga orang dewasa.

Tapi tahukah anda bahwa limbah industri pembuatan agar-agar menjadi  salah satu industri penyumbang polutan terbesar di negeri ini?

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2010 melalui PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) menyebutkan terdapat 152 perusahaan yang masuk daftar merah, dan salah satunya adalah Industri pengolahan rumput laut(KLH,2010).

Fenomena seperti ini bisa terjadi jika perusahaan tidak mengolah limbah yang dihasilkan dengan benar, dibiarkan menumpuk di suatu tempat tanpa dekomposisi yang benar dan akhirnya menimbulkan bau busuk, air lindinya pun dapat mengotori sumber air penduduk. Kejadian seperti ini pernah terjadi didaerah saya, sehingga menyebabkan protes warga yang berujung pada penutupan pabrik.

Tulisan ini pun terinspirasi oleh salah seorang pengusaha pupuk di daerah saya yang menampung limbah rumput laut dari PT. Satelit Sriti, diolah kembali dijadikan serbuk dan dijual lagi ke peternak sapi sebagai tambahan pakan konsentrat. Fakta dilapangan menyebutkan penambahan limbah rumput laut bisa menambah bobot sapi kereman lebih besar daripada tanpa diberi tambahan limbah rumput laut. Logikanya jika untuk pakan ternak limbah rumput laut sangat bagus,tentu juga sangat bagus jika digunakan sebagai bahan tambahan pembuatan kompos selain cocopeat dan kohe. Apalagi limbah rumput laut sangat murah hanya Rp.500,- per kg.

Kandungan rumput laut

Dalam laporan penelitian limbah rumput laut kering  mengandung  11,28% air, kadar abu 36,05%,kadar lemak 0,42%, kadar protein 1,86%, kadar serat kasar 9,86%, dan karbohidrat 41,43% (Harvey 2009). Selain itu juga mengandung vitamin-vitamin lengkap untuk metabolisme seperti A,B1,B2,B6,B12,C, betakaroten,fosfor,kalium,zat besi dan yodium. juga mengadung asam amino essensial yang lebih tinggi daripada yang ditetapkan FAO dan WHO. Penelitian CR Blatt dari Kanada melaporkan,pupuk rumput laut kaya unsur hara K,Ca,Mg,Mn, dan B. Tingginya unsur hara tanaman tersebut sangat bermanfaat bagi tanaman dan tanah. Sebut saja Mg  yang dibutuhkan tanaman sebagai penyusun klorofil. Ca mampu mengendalikan PH tanah yang masam.(Trubus,2006)

Pengalaman Bpk Soerianto Kusnowirjono di Jakarta Pusat yang membenamkan limbah rumput laut sebagai  media tanam di tabulampot Sawo manila miliknya, mampu menggenjot 3 x lipat potensi  buah yang semula 143 – 145 buah per pohon menjadi 431 buah! yang mencengangkan pohon sawonya tidak lebih tinggi dari manusia normal.. luar biasa bukan!

Cara mengolah limbah rumput laut

Sebenarnya limbah rumput laut tidaklah sulit didekomposisi sama seperti jerami ,kohe,serasah dll. yang diperlukan hanya media mikroba pengurai untuk mendegradasi serat selulosa menjadi zat yang bisa diserap tanaman. Bisa EM4,trichoderma,mol buah,mol bonggol dsb…Bahan limbah rumput laut akan hancur dalam  14 hari- 21 hari pengomposan. Untuk media tanam di lahan bisa dikombinasikan dengan cocopeat dan kompos kohe. perbandingan dapat 20% kompos limbah rumput laut, 30% cocopeat dan 50% kompos kohe Ini sejalan dengan penelitian Akhmad Kamaluddin Afif dari IPB yang menyatakan komposisi 20% limbah rumput laut memberikan pertumbuhan maksimal pada tanaman Pakcoy dibanding dengan 30% ( Akhmad Kamaluddin Afif, 2011)

Bukti lain “keperkasaan” limbah rumput laut adalah bahan ini sudah dikomersialisasikan menjadi pupuk organik tabur ber merk Plantagar oleh salah satu produsen pupuk di Jakarta. Jika di lingkungan anda banyak terdapat limbah rumput laut,tunggu apalagi,segera olah. Disamping bisa mengurangi kerusakan lingkungan juga bisa dijadikan alternatif pupuk murah meriah dan bisa dijadikan lahan bisnis..

Sumber:

1.Majalah Trubus edisi Februari 2006

2.Pemanfaatan Limbah Padat Proses Pengolahan Agar PT. Agarindo Bogatama sebagai Media Tanam  Hortikultura, Skripsi,IPB 2011

DECOMPOSER BUAT JERAMI PADI

TIPS MEMBUAT DECOMPOSER  JERAMI

Oleh Efendy manan

Sebagai petani,setelah ritual panen kita sering dipusingkan dengan yang namanya jerami.Ada sebagian petani yang langsung membakar jerami miliknya, dijual ke pengepul jerami untuk pakan ternak,ditumpuk begitu saja  dll. Intinya Jerami dianggap sampah yang dibenci dan lebih baik dimusnahkan.

Pernah saya  bertandang ke teman petani yang menjual jeraminya.Setelah saya terangkan kegunaan jerami,beliau malah beralasan tidak ada waktu, repot, jadi sarang tikus dan mengurangi luas areal sawah karena jerami ditumpuk!!!.

Ironis memang  jika melihat begitu besar manfaat jerami bagi sawah kita. Pernahkah kita melihat tanaman padi kita yang tumbuh lebih subur disekeliling tumpukan jerami???

Kejadian tersebut diatas memang menjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik .Cara terbaik untuk mengolah jerami yaitu dengan memanfaatkan jasa Mikroba pengurai atau yang lebih keren disebut DECOMPOSER. Saya akan memberikan sedikit pengalaman bagaimana membuat decomposer dengan mudah, murah dan berdaya guna yaitu membuat MOL. Ada beberapa  jenis  MOL yang bisa dibuat dengan bahan yang murah meriah sbb:

1.MOL  RUMEN SAPI.

Rumen adalah bagian pencernaan sapi,didalamnya terdapat bermilyar2  bakteri  lactobacillus yang tugasnya mengurai sellulosa. Diperoleh di RPH secara gratis. Caranya sebagai berikut:

1.Rumen sapi yang masih segar dari RPH  1kg,peras dan ambil airnya saja.

2.Air kelapa 2 liter.

3.Air cucian beras 2 liter.

4.Gula kelapa/aren  250 gram.

Semua bahan diatas dicampur dan dimasukkan di wadah tertutup anaerob selama 14 hari. MOL akan jadi jika berbau harum.diaplikasikan dengan dosis 250 cc per tangki.

2.MOL  TAPE.

Tape singkong  atau peuyem mudah dijumpai disekitar kita,baik di pasar tradisional maupun dijajakan keliling.Bahan ini pun bisa kita jadikan decomposer. Sbb:

1.Tape singkong  500 gram

2.Air kelapa 3 liter

3.Air  cucian beras 2 liter

4.Gula kelapa/aren 250gram

Cara membuat: masukkan semua bahan tadi ke dalam jerigen tapi JANGAN ditutup rapat.Fermentasi dinilai berhasil jika dalam 7 hari ditandai dengan aroma alcohol yang menyengat.Semprot ke jerami  dengan dosis 250 cc per tangki.

NB:KEDUA MOL DIATAS BISA DICAMPUR PADA SAAT APLIKASI DENGAN PERBANDINGAN 1:1  DOSIS 1 GELAS /250 CC PER TANGKI.

Semoga bermanfaat…

MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR

Untuk membuat POC banyak media dan bahan yang dapat kita gunakan. Berikut ini adalah salah satu cara yang amat mudah untuk membuat pupuk organik cair ( POC ). Gambar di bawah ini adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan.

Cara Mudah Buat Pupuk Organik Cair

 

Bahan dan alat:
Kotoran domba/kambing
Air bersih (dalam artian tidak tercemar bahan kimia beracun/berbahaya)
Ragi tape (boleh ditambah bioaktivator seperti yang banyak dijual di pasar, kalau ada)
Tong/drum ukuran volume 100-120 liter

Setelah satu pekan, pupuk dapat digunakan. Paling cocok untuk diterapkan pada tanaman hortikultura.

Sebelum digunakan untuk memupuk, campurkan 15 cc air POC ke dalam 1 liter air. Berikan pada tanaman 1 minggu 1 kali. Manfaatnya adalah keniscayaan. Sumber : http://dusunlaman.net/2009/01/cara-mudah-membuat-pupuk-organik-cair-poc/

Bila POC tsb sudah kita buat maka aplikasi dapat lakukan setiap 10 hari sekali atau bisa juga setiap 7 hari sekali. Dengan memakai POC tsb maka penggunaan pupuk kimia bisa kita kurangi.

KANDUNGAN HARA PADA JERAMI PADI

PENTINGNYA JERAMI SAWAH
Admin: Oksigen Pertanian ( THL TBPP DEPTAN )

Pada musim tanam kali ini, saya dibuat takjub oleh seorang petani sederhana. Petani yang bagitu konsisten dalam mengelola sawahnya. Tiap hari pasti dia ke sawah, mengamati perkembangan tanaman padi dari waktu ke waktu. Bentuk cintanya pada tanaman padinya membuat hasil panen padi Inpari 10 nya begitu memikat hati. Saya hitung anakkan hasil panennya dalam satu petak melalui random sebanyak 12 tanaman, rata-rata 20-22 anakkan. Bahkan di satu petak yang lain, saya hitung di bagian pinggirnya, rata-rata anakkan dengan 7 sampel  di atas 30. Padahal sawahnya, sawah tadah hujan !!!

Mengapa saya takjub? dia tak melakukan penyemprotan pestisida/insektisida sama sekali. Dia hanya membutuhka ratusan bahkan lebih  katak dan anak katak, capung, laba-laba dan predator lainya untuk menyeimbangkan habitat sawahnya. Kemudian, dia juga tak terlalu banyak menggunakan pupuk buatan.

Apa yang diperbuatnya? memberikan kotoran sapi dan mengembalikan jerami padinya ke sawah. Untuk jerami padi, petani ini memasukan ke sawah dalam jumlah banyak. Ternyata, di sinilah letak jawaban : JERAMI PADI.

Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh Sugiyatna dan teman2, dinyatakan bahwa bila padi sawah menghasilkan jerami dengan bobot kering 5-7 ton maka di dalamnya terdapat kandungan hara N sekitar 49 kilogram. Untuk hara P2O5 sekitar 16 kg. Dan untuk K2O sekitar 145 kg. ( Sumber Sinar Tani )

Coba kita hitung kandungan hara tsb dalam bentuk pupuk yang ada di pasaran. Setelah saya hitung ternyata :

Hara N sebesar 49 kg setara dengan 106,5 kg UREA atau 233,3 pupuk ZA

Hara P2O5 sebesar 16 kg setara dengan 44,44 kg SP-36/TS-36 atau 88,88 SP-18

Hara K2O sebesar 145 kg setara dengan 241,6 kg KCL(60)

Dari angka itu, ada yang Luar Biasa. Kandungan K2O nya atau hara yang ada pada pupuk KCL. Ternyata, disinilah rahsianya mengapa sawah petani yang saya sebutkan di atas begitu memikat hati walau dipupuk sekedarnya. Di samping pupuk kandang kotoran sapi.

Mengapa jerami begitu dahsyat bila dimasukan kembali ke sawah :

Pertama, tanah sawah jadi sehat. Bila jerami dimasukan drainase sawah jadi bagus. Perputaran oksigen lancar.

Kedua, jerami  menjadi media biak bagi mikroorganisme dan jesad renik. Setelah hal itu terjadi, berkembanglah cacing-cacing kecil. Selanjutnya berkembanglah anak katak, capung dll.

Ketiga, terjadinya proses kimia di dalam sawah, melalui proses yang rumit terjadi penguraian hara di dalamnya sehingga keberadaan hara mudah diserap oleh akar tanaman.

Keempat, di dalam jerami padi seperti yang saya jelaskan sudah terdapat hara N, P, K dll sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik/kimia. Dengan demikian dapat menghemat pengeluaran petani.

Kelima, dll

Kalau melihat fungsi jerami yang begitu dahsyat dan menguntungkan, mengapa para petani tak mau atau tak sempat melirik potensi yang demikian besar. Apalagi keberadaan jerami ada di depan mata,,,

HABIS PANEN TENGGELAMKAN BATANG PADI

TENGGELAMKAN BATANG PADI
Admin: Oksigen Pertanian ( THL TBPP DEPTAN )

Sehabis panen, sawah milik pak Haji Sarta dibiarkan begitu saja. Selang dua pekan kemudian, tumbuh tunas-tunas baru dari batang tanaman padi yang bekas dipanen. Setelah itu, tunas-tunas tersebut tumbuh dengan subur. Ini dengan ditandainya daun yang hijau. Disamping tunas- tunas yang tumbuh tersebut, muncul juga bibit-bibit padi dari sisa-sisa gabah yang rontok. Keadaan sawah yang demikian dibiarkan saja oleh haji Sarta.

Pertanyaannya, apakah tindakan yang dilakukan Haji Sarta itu merugikan atau biasa saja?

Marilah kita lihat dari sisi ekonomi dan sisi lainya.

Pertama, Bila dari batang sisa bekas panen mengeluarkan tunas-tunas baru dengan cepat. Itu tandanya, di dalam sawah Haji Sarta unsur Nitrogen ( kandungan urea ) cukup tinggi. Karena cukup tinggi makanya tunas-tunas tersebut tumbuh subur. Kebalikannya, bila tunas-tunas tersebut sedikit dalam 2-3 pekan maka kandungan Nitrogen sedikit.

Dengan membiarkan tunas-tunas baru itu tumbuh subur, maka sama saja Haji Sarta membuang unsur N didalam sawahnya. Bagaimana caranya supaya tidak membuang unsur urea itu?

Pak Haji Sarta bisa menenggelamkan sisa bekas panen secepatnya, apalagi bila kondisi sawahnya ada air. Banyak cara yang bisa dipergunakan Haji Sarta untuk menenggelamkan bekas panen padi itu.
Pak Haji Sarta bisa menyuruh orang lain melakukan tindakan itu dengan cara borongan. Atau ada cara yang mudah, anak-anak bisa diberdayakan untuk melakukan hal tersebut. Dengan uang puluhan ribu, anak-anak yang berjumlah 10-20 orang akan senang melakukan pekerjaan tersebut.
Ini jelas menghemat pupuk. Dan juga dapat menambah unsur hara sawah terutaman kandungan P2O5 dan K2O yang sangat dibutuhkan tanaman.

Kedua, Berkaitan dengan hama padi, terutaman penggerak batang padi ( PBP ). Lho apa hubungannya, antara batang padi habis panen yang tak ditenggelamkan dengan hama PBP???
Hama PBP adalah bahaya laten pada tanaman padi. Hama ini merupakan HAMA UTAMA pada tanaman padi. Hama ini dapat menyebabkan tanaman terserang SUNDEP dan BELUK. Dengan membiarkan tunas-tunas baru sama saja memberikan kesempatan PBP untuk berkembang biak. Sehingga siklus hidupnya tak terputus. Dengan tindakan menenggelamkan sisa batang padi habis panen sama saja memutus siklus hidupnya. Sehingga hama PBP ini dapat berkurang pada musim kita nenanam nantinya. Ini biasanya terjadi bila sawah banyak air atau pas musin penghujan.

Bagaimana bila keadaan sawah lagi kurang air?

Salah satu keistimewaan hama PBP ini adalah kemampuan untuk melakukan Diapause. Diapause ini adalah kemampuan untuk hidup terus menjadi pupa sampai 100 hari bila konsidi sawah kering. Dan biasanya pupa yang melakukan diapause ini terletak pada pangkal batang di atas permukaan tanah sedikit. Hanya hama PBP satu-satunya hama yang mengalami diapause di Indonesia.
Jadi tindakan menenggelamkan sisa panen batang padi secepatnya akan menguntungkan petani. Karena memotong siklus hama PBP, sehingga dapat mengurangi penggunaan insektisida.

Masih banyak keuntungan bila para petani segera menenggelamkan sisa batang padi habis panen.