MENGENAL PUPUK NPK

” pake pupuk apa, pak?”

” sekarang saya pake pupuk kujang, pak mantri”

” wah bagus dong, berapa banyak?”

” cuma 2 karung aja, pak”

Di dalam dunia pertanian khususnya padi sawah, pemerintah telah mengeluarkan produk pupuk NPK. Produk ini yang dikenal dan diperkenalkan kepada para petani adalah NPK Kujang ( 30 6 8 ) dan NPK ponska ( 15 15 15 ), di samping pupuk NPK yang lain.

Pemerintah ingin agar petani tak selalu tergantung pada pupuk tunggal seperti urea, tsp dan KCL. Maka direkayasalah pupuk yang mengandung unsur makro tsb. Di samping itu, pemerintah ingin terjadi pemakaian pupuk yang berimbang di kalangan petani. Karena selama ini pemahaman petani yang belum mengerti,  yang dikatakan pemupukan adalah memakai urea dan sedikit pupuk lainnya.

Untuk pupuk NPK kujang selain mengandung unsur makro N P dan K, setelah saya baca situs pupuk kujang, di dalam pupuk NPK terdapat pengayaan pupuk organik. Untuk NPK ponska sendiri, disamping mengandung unsur N, P dan K juga terdapat unsur S. Fungsi unsur S ini dapat kita baca disini.

Pupuk NPK

Pupuk NPK adalah pupuk majemuk. Yang dimaksud pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung minimal 2 unsur hara makro seperti hara N, P atau K. Tetapi karena ini pupuk NPK maka unsur hara makronya ada 3 jenis.

Setiap pupuk NPK yang ada di pasaran adalah sama secara unsur hara makronya, yang membedakannya adalah % kandungan haranya. Seperti NPK kujang dan NPK ponska, kedua pupuk NPK ini sama secara unsur hara makro, ada N,P dan K nya. Cuma % kandungannya berbeda.

Untuk NPK kujang 30 6 8, sedangkan NPK ponska 15 15 15. Dengan mengetahui % kandungan haranya kita dapat membuat perhitungan kebutuhan pupuk suatu tanaman. Demikian juga dengan pupuk NPK lainya seperti

NPK mutiara 16 16 16

NPK kuda laut 15 7 8

NPK pelangi 20 10 10

NPK mahkota 15 15 6 atau 12 12 17 dll

Dengan mengetahui kadar hara pada pupuk NPK, kita bisa meracik kebutuhan hara suatu tanaman. Bila ada yang menggunakan pupuk tunggal sebagai pupuknya maka dengan pemahaman ini bisa kita konversi ke dalam pupuk NPK.

Sebagai contoh kebutuhan pupuk padi adalah 250 kg urea, 100 kg TSP dan 100 kg KCL. Maka kita dapat menghitungnya dalam bentuk NPK apasaja, baru setelah itu kalau ada kekurangannya kita gunakan pupuk tunggal kembali cuma dosisnya berkurang.

Tetapi ada juga pabrik yang membuat pupuk NPK untuk tanaman tertentu seperti tanaman kelapa sawit atau perkebunan2 tertentu dengan kadar NPK yang spesifik. Untuk NPK model ini biasanya jarang ada di pasaran.

Tinggalkan komentar